mungkin mereka santai karena apa yang kulakukan di masa lalu.
contohnya begini.
dulu aku gak pernah rangking atau memiliki prestasi di bidang apapun.
tapi aku waktu kelas 5 sd mengalami sakit dan harus terbaring di rumah sakit selama seminggu dan istirahat di rumah selama sebulan.
karena khawatir dengan pelajaranku, orang tua menyuruh ku membuka buku pelajaran dan baca walaupun aku belum mempelajarinya, hasilnya aku mendapat rangking dan itu membuat orang tuaku bangga, sampai kelas 1 smp aku terus rangking dan orang tuaku bangga, tapi waktu kelas 2 aku menganggap remeh dan tidak belajar, hanya bermain dengan teman sekelas, membolos pun kulakukan dengan mereka. hasilnya, aku salah satu murid yang harus diperjuangkan oleh wali kelas agar dapat naik kelas.
orang tuaku pun bersedih, aku belajar matimatian untuk bisa berprestasi lagi di kelas 3, tapi semua sia sia, kalau sudah ahncur, bakal susah tuk bangkit kembali, dan walaupun bisa bangkit, itupun perlu waktu dan waktunya tidak sebentar.
kelas 3 aku lulus dengan nilai lumayan. tapi kesehariaanku memang santai saat itu.
mungkin orang tuaku berpikir bahwa aku santai aja tapi bisa naik kelas terus dan dapat rangking, apalagi aku serius... makanya selama naik kelas dan nilai bagus mereka tidak mempermasalahkannya. akupun juga sudah jarang buka buku tuk belajar.
bukti bahwa mereka tidak perlu khawatir adalah dengan mendapatkan beasiswa, itu adalah sebuah tolak ukur karena orang tua berpendapat anaknya pintar jika si anak mendapat beasiswa.
coba deh jack ajukan beasiswa ke pemerintah, jika dapat langsung kasihkan orang tua dan biarkan orang tua anda yang buka amplop jika amplopnya di lem. mereka pasti bangga dan mungkin bakal memperingan beban anda.